SADRANAN DALAM GELAR KARYA PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)
SMP N 3 Cepogo Satu Atap kembali mengadakan gelar karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Tema “Kearifan Lokal” berupa tradisi Sadranan diangkat pada gelar karya kali ini. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Serbaguna Desa Kembangkuning pada (14/6).
Sebanyak 128 siswa kelas 7 tampak antusias dalam mengikuti gelar karya ini. Kegiatan diawali dengan arak-arakan peserta Sadranan yang membawa tenong berisi makanan tradisional. Tenong lantas ditata di atas panggung. Kegiatan doa bersama dipimpin oleh kepala desa. Doa dipanjatkan sebagai wujud syukur sekaligus harapan penduduk desa agar mendapatkan kebaikan di tahun ini. Itulah sekelumit cuplikan tradisi Sadranan yang disuguhkan dalam gelar karya kali ini.
Selain menampilkan fragmen tradisi Sadranan, acara pentas seni juga turut digelar. Siswa kelas 7 dan 8 menampilkan kreativitas mereka dalam beragam tarian. Tari Gambyong, Tari Wonderland Indonesia, Tari Manuk Dadali, Tari Topeng Ireng, serta Gedruk ditampilkan.
Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan tradisi Sadranan, menyalurkan kreativitas siswa, serta menumbuhkan kepedulian siswa pada warisan budaya nenek moyang.
“Kegiatan ini untuk menyalurkan seni dan keterampilan para siswa, sekaligus untuk mengapresiasi karya-karya siswa dari kegiatan P5,” ucap Kepala SMPN 3 Cepogo Satu Atap, Bapak Sriyanta, S.Pd.
Melalui kegiatan tersebut, para siswa diharapkan dapat meningkatkan keterampilannya dalam berbagai bidang yang diminati.
Semua penampilan dan karya dari siswa di acara ini mencerminkan nilai-nilai dari profil pelajar Pancasila dengan enam dimensi yang ada. Kolaborasi antara siswa dan guru juga dilakukan untuk menyelenggarakan P5 tema Kearifan Lokal.
“Ini menjadi gelar karya yang terakhir di semester ini, sekaligus pentas seni. Anak-anak dan bapak ibu guru gotong royong untuk menyukseskan kegiatan ini,” imbuhnya.
Tim P5 SMPN 3 Cepogo Satu Atap, Retno Astriningsih, S.Pd. menambahkan, SMPN 3 Cepogo Satu Atap telah melaksanakan tiga kali P5. Mulai dari tema Bangunlah Jiwa Raga, Kewirausahan, dan terakhir kearifan lokal.
Retno Astriningsih, S.Pd. menegaskan, pelaksanaan P5 tidak hanya berakhir pada gelar dan pentas seni saja. Namun, lebih pada peningkatan keterampilan siswa dan wawasan siswa sesuai dengan tema yang diangkat. Para siswa dilatih untuk memiliki pemikiran yang kritis dan kreatif melalui kegiatan P5.
“Acara ini sebagai apresiasi pada siswa yang telah melewati berbagai pelaksanakan pembelajaran, hingga puncaknya dipamerkan pada gelar karya ini,” tandasnya.
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini